Translate

08 April 2014

CARA MEMBACA KODE BEARING



Sebenarnya, materi berikut untuk konsumsi materi training kami tapi coba saya sajikan mudah-mudahan berguna.
Coba kita lihat angka-angka di bearing. Ada yang dicetak di punggung atau di lingkar luar. Yang jelas, itu bukan kode buntut, tetapi punya makna alias mengandung arti. Bahkan ditentukan berdasarkan standar ISO (International Standard Organisation).
Misalkan di laher SKF tertera kode 6301 RSl/C3 MT47. “Secara internasional, angka 6 menyatakan laher itu pakai tipe ball bearing (laher model bola),”
Lalu, angka 3 menerangkan seri dimensinya. Angka ini menunjukkan 3 hal: diameter, tebal dan tinggi. Untuk kode contoh di atas, berarti, laher itu berdiameter luar 37 mm dan tebal punggung 12 mm.
Kemudian angka 01, menunjukkan ukuran lingkar dalam laher 12 mm. Jika ada laher lain angka ini 00, artinya diameter lingkar dalamnya 10 mm, 01 (12 mm), 02 (15 mm), 03 (17 mm), 04 (20), dan 05 (25 mm).
Rangkaian huruf RS, singkatan dari rubber seal. Artinya, penutup laher yang digunakan pabriknya, terbuat dari karet. Andai hurufnya Z, berarti penutup dari bahan metal. “Diambil dari simbol Zn. Artinya Zinc alias seng,”
Nah, jika laher dilindungi penutup kiri-kanan, di depan huruf tersebut dicantumkan angka 2. Misalnya 2RS atau 2Z. “Beberapa laher bikinan Jepang, jenis penutupnya ditandai dengan huruf LLU. Cuma pihak pabrikannya yang tahu,”
Berikutnya kode C3. Simbol ini menandai kerenggangan antara pelor dan dinding punggung bagian dalam. “C3 cocok untuk motor harian,”. Makin besar angkanya, berarti toleransi kerenggangan antarkomponen bearing makin besar pula. Misalkan C3, jika digoyang lebih ngoklok dibanding C2.
Angka kerenggangan tercantum dari C2, tanpa tanda (kosong), dan sampai C5. Motor dengan putaran mesin tinggi sebaiknya menggunakan laher dengan kerenggangan C5. Kan temperatur motor balap jauh lebih tinggi dibanding motor harian. Ketika suhu memuncak, bola-bola memuai. Posisi menggelinding jadi pas. Tidak sampai macet.
Satuan kerenggangan atau clearance adalah mikron. Satu mikron sama dengan 1/1.000 mm. “Pembanding paling gampang, seperti sehelai rambut dibelah 4,”
Terakhir, huruf dan angka menunjukkan jenis pelumas yang pantas dipakai. Misalnya, kode MT47 seperti pada laher roda. MT singkatan Medium Temperatur. Kemampuan pelumas bisa bertahan pada suhu –300 sampai 1100 C. “Pelumas Shell khusus bearing, unjuk kerjanya sama dengan kode MT47,”. Kalau tidak ada pelumasnya berarti tidak wajib dilumasi.


memahami arti kode kode pada bearing

Sering kali kita kesulitan menentukan jenis bearing yang akan dipakai untuk motor kita. Ini dikarenakan banyaknya jenis bearing terdapat pada motor. Untuk memudahkan dalam pemilihan bearing, maka produsen bearing membuat standar ukuran bearing melalui kode tertentu. Berikut ini akan dibahas secara singkat mengenai kode yang terdapat pada bearing.
Pada bearing biasanya tertera kode kombinasi antara angka dan huruf. misalnya pada bearing SKF yang tertera kode 6301 RSI/C3 MT47. Kode tersebut tidak sembarang tulis, karena ditentukan menggunakan standar ISO.
Angka pertama yaitu "6" mempunyai arti bahwa bearing itu memakai tipe "single row deep groove ball bearing". Perlu diingat bahwa bila kode pertama adalah angka, berarti bahwa satuan yang dipakai merupakan satuan metrik, sedangkan bila menggunakan huruf, berarti menggunakan satuan non metrik (inchi).
Daftar arti kode pertama(jenis bearing):
-untuk satuan metrik
1= self-aligning ball bearing
2= spherical roller bearing
3= double-row angular contact ball bearing
4= double-row ball bearing
5= thrust ball bearing
6= single-row deep groove ball bearing
7= single row angular contact bearing
8= felt seal
32= tapered roller bearing
-untuk satuan non metrik
N= cylindrical roller bearing
NN= double-row roller bearing
NA= needle roller bearing
Sedangkan "3" pada angka kedua menunjukkan dimensi, yaitu diameter, tebal, dan tinggi.
dua angka berikutnya "01" adalah kode dari diameter bagian dalam bearing tersebut.
daftar arti kode ketiga(diameter sisi dalam bearing):
00= 10 mm
01= 12 mm
02= 15 mm
03= 17 mm
04= 20 mm
05= 25 mm
Untuk huruf berikutnya "RSI" adalah simbol bagi penutup yang dipakai.
Daftar arti kode keempat(jenis penutup yang digunakan pada bearing):
Z= zinc(single seal)
2Z= zinc(double seal)
RS= rubber(single seal)
2RS= rubber(double seal)
V= single non-contact seal
VV= double non-contact seal
DDU= double contact seal
NR= snap ring and groove
M= brass cage
Berikutnya adalah kode "C3" ini mengacu pada kerenggangan antara bola baja dan dinding punggung bagian dalam. Semakin tinggi kode angka yang tertera berarti semakin besar kerenggangannya.
"MT47" merupakan jenis pelumas yang digunakan pada bearing tersebut.
Demikian yang bisa saya sajikan mudah-mudahan bermanfa'at.

No comments: